Renungan harian dan Saat Teduh

By: renungan.org
 
JAKARTA, Indonesia - Jan. 2, 2020 - PRLog -- Tuhan Yesus mengajarkan perumpamaan orang Samaria yang murah hati. Sikap itu tidak hanya mengajarkan nilai kebaikan, atau pesan moral yang harus dilakukan orang beriman. Namun mengajarkan suatu yang lebih mendalam tentang "visi hidup" dan makna perjuangan hidup Kristiani. Hidup untuk menghidupkan sesama manusia, supaya setiap manusia di setiap tempat di bumi ini mendapatkan hak untuk melangsungkan hidupnya sebagai citra Allah.

Pesan itu menjadi relevan dan aktual pada zaman kini, ketika hidup bersama diwarnai dengan "keegoisan" dan "roh egosentrisme" yang merasuki batin manusia, sehingga melahirkan serentetan tindak kekerasan dalam hidup. Manusia berlomba-lomba mencari untuk mendapatkan sesuatu "sebanyak banyaknya" bagi kepentingan diri sendiri, bahkan kalau perlu mengorbankan hidup sesamanya. Tujuan hidup sekadar diisi dengan rangkaian aktivitas untuk mencari, memuaskan, dan memenuhi kepentingan pribadi, tanpa mau peduli lagi dengan nasib dan penderitaan hidup orang lain.

Bentuknya tampak dalam perilaku manusia yang menindas dan kejam. Berlaku "hukum rimba" dan "tangan besi" untuk menyingkirkan orang lain. Bahkan, kalau perlu memakai kekerasan dan senjata sebagai alat ampuh untuk membinasakan sesamanya. Itu merupakan fenomena sosial yang banyak terjadi. Apalagi di Jakarta, perilaku beringas dan tindak kekerasan merupakan fenomena sosial yang menonjol, baik dalam lingkup skala kecil sampai besar, seperti penjambretan, penodongan, perampokan, kekerasan terhadap perempuan, sampai pembunuhan, penembakan, dan peledakan bom yang mengakibatkan derita dan korban nyawa manusia.

Di tengah situasi hidup yang sulit karena dampak krisis yang melanda negara Indonesia, kita seolah-olah membenarkan, dan mengesahkan berperilaku hidup untuk mengejar kepentingan diri sendiri. Hidup tanpa mempedulikan hidup dan kehidupan sesama.
Orang Samaria adalah sosok gambaran manusia biasa yang masih mempunyai ketajaman hati nurani dan belas kasihan. Ia mempunyai visi "hidup untuk menghidupkan sesama," tanpa memandang ras, suku, dan agama. Bahkan, tindakan itu dilakukan untuk musuhnya. Suatu tindakan yang jarang dijumpai.

Bayangkan, di mata orang Yahudi, sosok orang Samaria amat dibenci. Namun, tindakan si Samaria tidak surut. Itulah visi pelayanan yang sejati. Visi itu tidak berhenti menjadi tindakan karitatif sosial, atau tindakan berbagi kasih yang dilakukan dengan "setengah hati." Ia melakukan dengan sungguh sungguh, dan mendaya-gunakan seluruh potensinya untuk menghidupkan dan menyelamatkan orang lain yang menjadi korban. Tentu saja itu merupakan tindakan yang amat mulia.

Apa yang ada dalam benak pikirannya? Tentu saja bukan sekadar mencari nama besar atau supaya terkenal, atau menjadi orang populer. Tindakan si Samaria yang menolong orang terkapar itu tidak akan menjadikan dirinya menjadi orang terkenal, bahkan akan rugi dihitung secara kalkulasi materi.
https://www.renungan.org/

Contact
Renungan.org
***@renungan.org
End
Source:renungan.org
Email:***@renungan.org
Tags:Renungan
Industry:Education
Location:jakarta - dki jakarta - Indonesia
Subject:Websites
Account Email Address Verified     Account Phone Number Verified     Disclaimer     Report Abuse



Like PRLog?
9K2K1K
Click to Share